Senin, 02 Desember 2013 0 comments

Unfield Modelling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis oriented object. UML bisa diartikan sebagai bahasa pemograman visual saja, namun UML juga bisa dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman. Contohnya seperti : JAVA, C++, Visual Basic, atau dapat dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database.
 
BAGIAN-BAGIAN UML

            1. View
View biasa digunakan untuk melihat sesuatu yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View tidak melihat dari segi grafik, tapi melihat dari suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Contoh view antara lain : use case view, logical view, component view, concurrency view, dan deployment view.

            2. Use case View
Use case view bersifat fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya. View ini digambarkan dalam use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan biasa digunakan untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).

            3. Logical View
Logical view merupakan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object, dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu. View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya. View ini biasa digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).

            4. Component View
Component view merupakan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module yang diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya dan juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam component view dan biasa digunakan untuk para pengembang (developer). 

            5. Concurrency View
Concurrency view merupakan pembagian sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams). View ini biasa digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

            6. Deployment View
Deployment view dijelaskan sebagai fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan yang lain. View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan biasa digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

DIAGRAM

1.         Use Case Diagram
2.         Activity Diagram
3.         Sequence Diagram
4.         Communication Diagram (Collaboration diagram in versi 1.x)
5.         Class Diagram
6.         State Machine Diagram (Statechart diagram in versi 1.x)
7.         Component Diagram
8.         Deployment Diagram
9.         Composite Structure Diagram
10.     Interaction Overview Diagram
11.     Object Diagram
12.     Package Diagram
13.     Timing Diagram

Tujuan Penggunaan UML
  1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
  3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  4. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).


Sumber : here
 
;